Desa Trunyan: Misteri Pemakaman Unik di Tepi Danau Batur

  • Post author:
  • Post category:Berita

Desa Trunyan, yang terletak di tepi Danau Batur, Kintamani, Bali, dikenal dengan tradisi pemakamannya yang sangat unik dan penuh misteri. Berbeda dengan praktik umum yang mengubur atau mengkremasi jenazah, penduduk asli Desa Trunyan memilih untuk meletakkan jenazah begitu saja di bawah pohon Taru Menyan. Keunikan ini menjadi daya tarik utama bagi para peneliti budaya dan wisatawan yang ingin menyaksikan tradisi yang tak lazim ini secara langsung.

Yang paling aneh dan memukau dari tradisi di Desa Trunyan adalah tidak adanya bau busuk yang tercium, meskipun jenazah diletakkan di ruang terbuka. Fenomena inilah yang menambah kesan mistis dan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Konon, pohon Taru Menyan (yang berarti “pohon wangi” dalam bahasa Bali) memiliki kemampuan magis untuk menyerap bau tak sedap dari jenazah, menjaga udara tetap segar di sekitar area pemakaman.

Lokasi pemakaman di Desa Trunyan berada di area khusus yang terpisah dari permukiman desa. Jenazah diletakkan di dalam anyaman bambu berbentuk kerucut, yang disebut sajen. Anyaman ini berfungsi sebagai pelindung dari hewan liar, namun tetap membiarkan jenazah terpapar udara bebas. Proses alamiah ini, yang dibantu oleh kekuatan pohon Taru Menyan, adalah inti dari tradisi pemakaman yang ada di sana.

Tradisi pemakaman di Desa Trunyan ini hanya berlaku untuk orang yang meninggal secara wajar dan sudah menikah. Bagi yang meninggal tidak wajar atau belum menikah, ada lokasi pemakaman lain dengan cara yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa meskipun tradisi mereka unik, ada aturan dan klasifikasi yang jelas dalam praktik pemakaman mereka, yang sudah ada sejak dahulu.

Masyarakat Desa Trunyan adalah keturunan Bali Aga, penduduk asli Bali yang mempertahankan tradisi leluhur yang berbeda dari budaya Bali Hindu yang dominan. Tradisi pemakaman ini adalah salah satu bentuk pelestarian adat kuno yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini mencerminkan kekayaan dan keragaman budaya Bali yang seringkali tidak diketahui banyak orang.

Mengunjungi Desa Trunyan memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan sedikit menantang. Untuk mencapainya, pengunjung harus menyeberangi Danau Batur dengan perahu. Saat tiba di lokasi pemakaman, aroma yang tercium benar-benar mengejutkan—tidak ada bau busuk, hanya aroma tanah dan dedaunan hutan yang khas, dan merupakan pengalaman yang sangat unik.