Tragis! Pemuda Pulang Kerja Jadi Korban Begal Motor di Majalengka, Polisi Buru Pelaku

  • Post author:
  • Post category:Berita

Majalengka, Jawa Barat – Tindak kejahatan begal kembali terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kali ini, seorang pemuda menjadi korban begal motor saat hendak pulang kerja pada hari Kamis, 30 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Kejadian ini terjadi di Jalan Leuweung Bata, perbatasan Desa Pagandon-Pakubeureum, Kecamatan Kertajati.

Tentu, berikut adalah artikel yang lebih panjang dengan kata kunci “Korban Begal” yang Anda minta:

Tragedi Malam di Majalengka: Pemuda Jadi Korban Begal Brutal, Luka Parah dan Trauma Mendalam, Polisi Buru Pelaku yang Meresahkan Masyarakat

Majalengka, Jawa Barat – Tindak kejahatan begal kembali mengguncang Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, meninggalkan trauma mendalam bagi korban begal dan keresahan di kalangan masyarakat. Kali ini, seorang pemuda bernama Febri Ardiansyah (17) menjadi korban keganasan pelaku begal saat hendak pulang kerja pada hari Kamis, 30 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Kejadian tragis ini terjadi di Jalan Leuweung Bata, perbatasan Desa Pagandon-Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, sebuah lokasi yang dikenal sepi dan rawan tindak kriminal.

Menurut keterangan Febri, yang saat itu bersama teman-temannya baru saja pulang dari bermain futsal, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 10 orang dengan menggunakan 5 sepeda motor. Para pelaku, yang diduga kuat merupakan kelompok begal terorganisir, membawa senjata tajam jenis celurit dan samurai, siap melukai siapa saja yang menghalangi aksi mereka.

“Saya konvoi sama teman-teman habis pulang futsal 12 orang. Lalu secara mendadak ada yang menyerang kami secara membabi buta. Jumlahnya 10 orang,” ujar Febri 1 dengan nada trauma.  

Menyadari situasi yang sangat berbahaya, Febri dan teman-temannya berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Namun, Febri yang berada di rombongan paling belakang menjadi sasaran utama para pelaku. Ia mengalami luka bacok yang cukup parah di tangan, dan tragisnya, jempolnya putus akibat sabetan senjata tajam.

“Saya lari ke sawah dan ninggalin motor,” kata Febri, menggambarkan kepanikan dan ketakutan yang ia rasakan saat itu.

Akibat kejadian brutal ini, Febri harus menjalani perawatan intensif di RSUD Cideres Majalengka. Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Majalengka sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas dan menangkap para pelaku begal yang meresahkan masyarakat.

“Kami sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku begal ini,” ujar Kapolres Majalengka dalam konferensi pers. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara di malam hari dan menghindari jalan-jalan yang sepi. Kami juga meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan.”

Kejadian ini menambah daftar panjang korban begal di Majalengka, memicu kemarahan dan ketakutan di kalangan masyarakat. Mereka merasa tidak aman dan meminta pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli di malam hari, terutama di daerah-daerah rawan tindak kriminal.

“Kami sangat khawatir dengan kejadian begal ini,” ujar salah seorang warga Majalengka dengan nada geram. “Kami berharap polisi segera menangkap pelakunya dan meningkatkan patroli di malam hari. Kami juga meminta pemerintah daerah untuk memasang lampu penerangan jalan di daerah-daerah yang sepi.”