Tragis! Anak Dianiaya Ayah Kandung, Ditemukan Dirantai dan Kelaparan di Majalengka

  • Post author:
  • Post category:Berita

Sebuah peristiwa tragis menggemparkan warga Majalengka, Jawa Barat, ketika seorang anak dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri. Korban, yang diketahui berinisial AR (10 tahun), ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Cigasong pada hari Selasa, 15 April 2025. AR ditemukan dalam keadaan dirantai di bagian kaki dan diduga kuat tidak diberi makan dalam beberapa waktu terakhir. Kasus anak dianiaya ini sontak menuai kecaman keras dari berbagai pihak.

Penemuan anak dianiaya ini bermula dari laporan warga sekitar yang curiga dengan kondisi AR yang jarang terlihat dan adanya suara-suara mencurigakan dari dalam rumah kontrakan tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, petugas dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Majalengka bersama perangkat desa setempat melakukan penggerebekan pada pukul 10.00 WIB. Di dalam rumah, petugas menemukan AR dalam kondisi lemah, kurus, dan kakinya terantai pada sebuah tiang.

Berdasarkan keterangan awal dari pihak kepolisian, ayah kandung korban, yang berinisial S (35 tahun), diduga kuat telah melakukan tindakan anak dianiaya ini selama beberapa waktu. Motif pelaku hingga saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Namun, dugaan sementara mengarah pada permasalahan ekonomi dan tekanan hidup yang dialami pelaku. Petugas kepolisian segera mengamankan S untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan melakukan visum et repertum terhadap korban untuk mengetahui secara pasti luka-luka yang dialaminya akibat tindakan anak dianiaya tersebut.

Kepala Satreskrim Polres Majalengka, AKP Toni Prasetyo, dalam konferensi pers di Mapolres Majalengka pada hari yang sama pukul 16.00 WIB, menyatakan keprihatinannya atas kasus ini dan menegaskan bahwa pihaknya akan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Korban AR segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka untuk mendapatkan perawatan intensif. Kasus anak dianiaya ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan berbagai organisasi perlindungan anak yang berjanji akan memberikan pendampingan psikologis dan pemulihan trauma kepada korban. Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak dari segala bentuk kekerasan.