Herman Khaeron Jawab Soal Amplop Saat Rapat

  • Post author:
  • Post category:Berita

Jakarta – Anggota DPR RI, Herman Khaeron, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya menerima amplop saat rapat. Isu ini menimbulkan berbagai spekulasi dan tuduhan, namun Herman Khaeron dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut dan memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut, serta menyatakan kesiapannya untuk menjalani investigasi lebih lanjut jika diperlukan.  

Menurut Herman Khaeron, amplop yang diterimanya bukanlah bentuk suap atau gratifikasi, melainkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang merupakan haknya sebagai anggota DPR. Ia menjelaskan bahwa SPPD tersebut belum sempat diambil sebelumnya, dan momen penandatanganan serta penerimaan amplop tersebut terjadi saat rapat berlangsung, yang kemudian terekam dan disalahartikan.  

“Itu adalah SPPD, hak saya sebagai anggota DPR. Tidak ada yang aneh atau mencurigakan,” ujar Herman Khaeron dalam konferensi pers. Ia juga menyayangkan adanya narasi negatif yang berkembang di media sosial, yang menurutnya merupakan bentuk fitnah dan upaya pembunuhan karakter yang merugikan dirinya dan lembaga DPR. Ia menyatakan bahwa dirinya sangat terbuka untuk segala bentuk klarifikasi dan investigasi.  

Herman Khaeron menekankan bahwa dirinya selalu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota DPR dengan profesional, transparan, dan berintegritas. Ia juga menegaskan bahwa dirinya siap untuk memberikan keterangan lebih lanjut kepada pihak berwenang jika diperlukan, untuk membuktikan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukannya.

Isu ini menjadi perhatian publik di tengah upaya pemerintah untuk memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi di lembaga negara. Banyak pihak yang berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dengan jelas dan transparan, sehingga tidak menimbulkan spekulasi dan keresahan di masyarakat, serta menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga DPR.

Pihak DPR juga telah memberikan keterangan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang wajar dan rutin, dan amplop tersebut memang berisikan SPPD yang merupakan hak anggota DPR.

Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama di media sosial. Verifikasi dan klarifikasi dari pihak terkait sangat penting untuk menghindari penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat merusak reputasi seseorang dan lembaga.