inspiratif datang dari Majalengka, Jawa Barat, di mana seorang konten kreator difabel berhasil menarik perhatian dan mendapatkan dukungan luas dari netizen. Kreativitas dan semangat pantang menyerah konten kreator ini dalam menghasilkan karya-karya menarik di dunia digital telah menginspirasi banyak orang, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan berprestasi.
Konten kreator muda bernama Arya (22 tahun), yang memiliki keterbatasan fisik pada kedua kakinya, aktif membagikan konten berupa video tutorial melukis menggunakan mulut dan berbagai kreasi seni lainnya melalui platform media sosial. Ketekunan Arya dalam menghasilkan karya-karya yang indah dan berkualitas tinggi, serta caranya yang positif dalam menghadapi keterbatasan, telah menyentuh hati banyak pengguna internet.
Gelombang dukungan dari netizen mulai membanjiri akun media sosial Arya setelah salah satu videonya menjadi viral pada Kamis, 24 April 2025. Dalam video tersebut, Arya dengan penuh semangat menunjukkan proses pembuatan lukisan yang rumit hanya dengan menggunakan mulutnya. Banyak netizen yang kagum dengan bakat dan kegigihan Arya, memberikan komentar-komentar positif, membagikan karyanya, dan bahkan menawarkan bantuan serta dukungan moril.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Ibu Siti Aminah, pada Jumat pagi, 25 April 2025, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kreativitas Arya. “Kami sangat bangga dengan Mas Arya. Beliau adalah contoh nyata bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk berkarya dan menginspirasi. Dukungan dari netizen ini sangat berarti dan semoga bisa memotivasi konten kreator lainnya, termasuk teman-teman difabel lainnya di Majalengka,” ujar Ibu Siti Aminah saat dihubungi melalui telepon.
Dukungan ini jelas sangat memotifasi arya selaku kreator untuk berkembang dan fokus untuk membuat edukasi.
Fenomena dukungan terhadap konten kreator difabel seperti Arya ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya inklusivitas dan apresiasi terhadap karya tanpa memandang keterbatasan fisik. Kisah Arya di Majalengka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkarya dan mengejar impian, serta menumbuhkan rasa empati dan dukungan terhadap sesama, khususnya bagi para konten kreator difabel lainnya di seluruh Indonesia.