Lonjakan Investasi di Jateng Dorong Peningkatan Lapangan Kerja

  • Post author:
  • Post category:Berita

Jawa Tengah terus menunjukkan geliat ekonomi yang menjanjikan. Realisasi investasi di provinsi ini mengalami lonjakan signifikan, membawa angin segar bagi penciptaan lapangan kerja. Data terbaru menunjukkan bahwa investasi yang masuk telah membuka puluhan ribu peluang bagi masyarakat Jawa Tengah.

Pada kuartal I 2025, investasi di Jawa Tengah berhasil menembus angka Rp 21,85 triliun. Capaian impresif ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang positif, tetapi juga berkontribusi langsung pada penyerapan tenaga kerja.

Lonjakan investasi ini, yang didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 64% (sekitar Rp 14,08 triliun) dan sisanya dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), berhasil membuka lapangan kerja bagi sekitar 97.550 orang. Ini adalah angka yang sangat menggembirakan.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, optimis. Tren positif ini akan terus berlanjut. Berbagai kebijakan pro-investasi pemerintah provinsi turut andil dalam menarik minat investor.

Sektor-sektor unggulan yang menjadi magnet investasi antara lain industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki, karet dan plastik, makanan, serta perumahan dan kawasan industri. Sektor-sektor ini terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Berbagai kemudahan perizinan, penyediaan infrastruktur yang memadai, dan insentif menarik ditawarkan kepada calon investor.

Mohammad Saleh, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, juga menyoroti hal ini. Ia menyatakan bahwa tren investasi besar-besaran ini akan memberikan dampak menyeluruh. Terutama pada sektor-sektor yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

Dampak positif investasi tidak hanya mengurangi angka pengangguran. Tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga. Ini akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah daerah juga diingatkan untuk teliti dalam menerbitkan izin. Terutama terkait ketersediaan fasilitas umum (fasum) yang layak bagi pekerja. Hal ini penting agar produktivitas kerja tetap terjaga.

Jawa Tengah kini menjadi salah satu magnet utama investasi di Indonesia. Dengan bonus tambahan: peluang kerja yang terus terbuka luas bagi masyarakat. Ini adalah kabar baik bagi perekonomian lokal.

Kebijakan yang tepat sebagai payung pelindung pertumbuhan ekonomi sangat vital. Jika investasi terus tumbuh, efek positifnya akan dirasakan seluruh elemen masyarakat. Terutama bagi para pelaku penggerak perekonomian.