Kabar duka menyelimuti Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, setelah seorang pria yang diketahui sebagai mantan sopir istri mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, ditemukan tewas akibat bunuh diri menggunakan pistol. Peristiwa tragis ini terjadi di kediamannya yang berlokasi di wilayah Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka, pada hari Sabtu pagi, 28 Desember 2024, sekitar pukul 07.30 WIB.
Kronologi Kejadian Bunuh Diri yang Menggemparkan
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian Polres Majalengka, korban yang diketahui berinisial SP (54 tahun) ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya oleh anaknya sendiri. Saat kejadian, korban hanya berdua dengan anak semata wayangnya. Sang anak mendengar suara letusan keras dari ruang tengah dan mendapati ayahnya sudah tergeletak bersimbah darah dengan luka tembak di kepala.
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, melalui Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Dede Nasrudin, membenarkan adanya kejadian bunuh diri tersebut. Pihak kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.
Motif Bunuh Diri Diduga Akibat Depresi
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan hasil penyelidikan sementara, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya sendiri karena mengalami depresi akibat penyakit yang dideritanya dan tak kunjung sembuh. Korban diketahui telah berhenti bekerja sebagai sopir istri Sutiyoso sejak tahun 2014.
Barang Bukti Pistol Jenis FN Diamankan Polisi
Petugas Inafis Polres Majalengka berhasil mengamankan barang bukti berupa sebuah pistol jenis Five-seven (FN) yang diduga digunakan korban untuk melakukan bunuh diri. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kepemilikan senjata api tersebut.
Keluarga Menolak Autopsi dan Langsung Memakamkan Jenazah
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah SP dan memilih untuk langsung memakamkannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dekat rumah mereka. Pihak kepolisian menghormati keputusan keluarga tersebut.
Kejadian bunuh diri ini menambah catatan kelam terkait masalah kesehatan mental di masyarakat. Pihak berwajib mengimbau kepada masyarakat yang mengalami masalah atau tekanan hidup untuk tidak ragu mencari bantuan profesional atau berbicara dengan orang terdekat.