Bandung, Rabu, 2 April 2025 – Suasana tenang di salah satu kawasan pemukiman pelajar di Kota Bandung berubah mencekam pada Selasa malam (1/4/2025) menyusul insiden kekerasan yang melibatkan dua orang siswa. Seorang siswa asal Bandung, sebut saja Adi (17), diduga nekat melakukan penikaman terhadap teman barunya, Budi (17), yang berasal dari Majalengka. Peristiwa tikam teman ini sontak mengejutkan warga sekitar dan komunitas pelajar.
Informasi awal yang dihimpun menyebutkan bahwa kejadian tragis ini bermula dari perselisihan paham antara Adi dan Budi di rumah kos yang mereka tinggali bersama beberapa teman lainnya di kawasan Sukajadi, Bandung. Cekcok mulut yang diduga terjadi sekitar pukul 20.00 WIB tersebut memanas hingga berujung pada tindakan kekerasan fisik. Saksi mata di lokasi kejadian menuturkan mendengar suara keributan sebelum akhirnya menemukan Budi tergeletak dengan luka tusuk di bagian perut.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong segera memberikan pertolongan pertama dan melarikan Budi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Kondisi Budi saat ini dilaporkan kritis namun stabil dan masih dalam penanganan tim dokter. Sementara itu, Adi berhasil diamankan oleh warga tak lama setelah kejadian dan segera diserahkan kepada pihak kepolisian.
Kapolsek Sukajadi, Kompol Wahyu Hidayat (nama fiktif), saat dikonfirmasi pada Rabu pagi membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. “Betul, kami menerima laporan dugaan penganiayaan berat tadi malam. Terduga pelaku, saudara A (Adi), sudah kami amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif,” ujar Kompol Wahyu. Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang diduga digunakan dalam aksi tikam teman tersebut.
Penyidik dari Unit Reskrim Polsek Sukajadi, dibantu oleh Satreskrim Polrestabes Bandung, masih terus mendalami motif pasti di balik tindakan nekat Adi. “Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan bukti lainnya. Motif sementara diduga karena kesalahpahaman antar keduanya, namun detailnya masih dalam penyelidikan,” tambah Kompol Wahyu.
Kejadian tikam teman ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang melibatkan remaja usia sekolah. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi mengenai penyelesaian konflik secara damai kepada generasi muda. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Kasus tikam teman ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali di kemudian hari.