Kabar duka datang dari pesisir selatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Akibat terjangan gelombang tinggi yang terjadi pada hari Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 15.30 WIB, sebagian ruas jalan amblas dan bahkan putus total. Peristiwa ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga sekitar, tetapi juga memutus akses penting yang menghubungkan beberapa desa di sepanjang jalur pantai selatan Lumajang.
Menurut laporan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Bapak Agus Wijaya, gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 3 hingga 4 meter menghantam keras bibir pantai. Akibatnya, abrasi yang parah terjadi dan menggerus fondasi jalan yang berada sangat dekat dengan garis pantai. “Kami menerima laporan dari warga sekitar pukul 16.00 WIB mengenai jalan amblas ini. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan assessment dan membantu evakuasi warga,” ujar Bapak Agus saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian pada Sabtu pagi, 26 April 2025.
Kerusakan terparah terjadi di sekitar Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun. Di titik ini, jalan amblas sepanjang kurang lebih 20 meter dengan kedalaman mencapai 1,5 meter. Beberapa bagian jalan bahkan mengalami keretakan yang cukup signifikan dan tidak memungkinkan lagi untuk dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibatnya, aktivitas transportasi warga terhambat dan beberapa desa menjadi sulit dijangkau. Petugas dari Satlantas Polres Lumajang yang dipimpin oleh Iptu Hadi Santoso segera melakukan penutupan akses jalan dan memasang rambu-rambu peringatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Selain menyebabkan jalan amblas, terjangan gelombang tinggi ini juga merusak beberapa bangunan semi permanen milik warga yang berada di dekat bibir pantai. Beberapa warung dan tempat istirahat dilaporkan mengalami kerusakan akibat hantaman ombak. Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Sosial juga telah mendirikan posko pengungsian sementara dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Upaya perbaikan jalan amblas ini diperkirakan akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan penanganan yang serius. Tim ahli dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang telah melakukan survei awal untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. “Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan bantuan anggaran dan teknis dalam perbaikan jalan ini. Prioritas utama kami adalah membuka kembali akses jalan secepatnya agar aktivitas warga tidak terus terganggu,” pungkas Bapak Agus. Peristiwa ini menjadi pengingat akan potensi bahaya bencana alam di wilayah pesisir dan pentingnya mitigasi serta penataan ruang yang lebih baik di kawasan rawan bencana.